Judul : Tanjung Luka
Penulis : Benny Arnas
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : Agustus 2015
Jumlah Halaman : 289
Blrub
Kematian seorang mucikari di kediaman Barkumkum, membuat orang-orang
Ulakkungkung, sebuah kampung di utara Lubuklinggau, dengan riang-gembira
menabalkan sebuah kutukan yang mengerikan bergeliat dalam kehidupan laki-laki
itu.
Tanjungluka, sang anak, mati-matian mencari upaya untuk membebaskan diri dari kutukan, termasuk melepaskan ayahnya dari tuduhan sebagai pembunuh.
Pencarian itu membawanya ke Palembang dan Musi Rawas, sekaligus mempertemukannya dengan pengacara tampan, gadis perawat di RSJ yang menaruh hati padanya, bekas kepala puak yang terlalu gampang percaya pada orang asing, seorang perempuan renta yang hidup dalam trauma tanpa ujung, dan bekas narapidana yang membenci pengidap disorientasi-seksual setengah mati!—mereka semua takluk di tangannya dalam drama yang menegangkan—Hingga… perjalanan berkelok itu menjerembapkan Tanjungluka ke dalam kegeraman dan kehampaan yang brutal dan membunuh orang-orang tak bersalah.
Tanjungluka baru menyadari kalau ia sudah diseret arus kesia-siaan terlampau jauh dan harus bangkit lalu memulai segalanya dari awal, justru ketika kebrutalan itu menghendaki nyawanya
Tanjungluka, sang anak, mati-matian mencari upaya untuk membebaskan diri dari kutukan, termasuk melepaskan ayahnya dari tuduhan sebagai pembunuh.
Pencarian itu membawanya ke Palembang dan Musi Rawas, sekaligus mempertemukannya dengan pengacara tampan, gadis perawat di RSJ yang menaruh hati padanya, bekas kepala puak yang terlalu gampang percaya pada orang asing, seorang perempuan renta yang hidup dalam trauma tanpa ujung, dan bekas narapidana yang membenci pengidap disorientasi-seksual setengah mati!—mereka semua takluk di tangannya dalam drama yang menegangkan—Hingga… perjalanan berkelok itu menjerembapkan Tanjungluka ke dalam kegeraman dan kehampaan yang brutal dan membunuh orang-orang tak bersalah.
Tanjungluka baru menyadari kalau ia sudah diseret arus kesia-siaan terlampau jauh dan harus bangkit lalu memulai segalanya dari awal, justru ketika kebrutalan itu menghendaki nyawanya
*************
Konflik bermula ketika Tanjung Luka mendapati ayahnya, Barkumkum
digiring polisi atas tuduhan pembunuhan terhadap Mami Berong, seorang mucikari.
Tanjung Luka yakin kalau ayahnya yang seorang garin masjid tidak mungkin tega
membunuh manusia. Maka dimulailah perjalanan Tanjung Luka mencari ibunya,
Markonet. Karena Markonet lah saksi kunci atas kasus yang menimpa ayahnya.
Tapi, tidak mudah untuk Tanjung Luka untuk membuktikan ayahnya tidak bersalah
karena ayahnya sendiri tidak mau berbicara sedikitpun. Satu-satunya saksi kunci
untuk membuktikan ayahnya tidak bersalah adalah Markonet, ibunya.
Maka dimulailah perjalanan
Tanjung Luka untuk mencari kebenaran tentang ayahnya. Tapi, jalan tak semulus wajah mu yang dibayangkan. Banyak
rintangan yang harus dihadapi oleh Tanjung Luka. Tapi dia tak pantang menyerah.
Dia yakin kalau ayahnya yang seorang garin Masjid bukanlah seorang pembunuh.
Mampukah Tanjung Luka
Menemukan ibunya? Benarkah ayahnya bukan seorang pembunuh? Silahkan dibaca
novel yang bernuansa Melayu ini.
*****************
Dilihat dari judulnya, novel
ini terlihat sangat puitis. Tapi jangan harap akan mendapatkan kisah cinta yang
mendayu-dayu sehingga pembaca akan mengeluarkan air mata. Gak akan ada !!!
Ya....walaupun ada kisah cinta antara Tanjung
Luka dengan Maesaroh didalam novel ini. Tapi itu hanya sedikit, ga banyak. Malah
menurut saya novel ini bergenre thriller. Mungkin thriller sastra.
Banyak kejutan-kejutan yang
akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan selama membaca novel ini. Mengapa pemuda
lugu dan taat agama seperti Tanjung Luka akhirnya bisa menjadi seorang
pembunuh? Bahkan membunuh orang terdekatnya? Lalu apakah Barkumkum benar-benar
gila seperti yang diceritakan nek Karimah? Tentu jawabannya akan didapat jika kita
membaca novel yang masuk kategori sastra ini.
Secara keseluruhan novel ini
sangat bagus. Ceritanya mengalir dan ringan. Gaya bahasa yang digunakan disini
juga sangat ringan walaupun ada beberapa istilah Melayu yang ga dimengerti tapi
itu ga mengganggu sama sekali (menurut saya). Selama membaca novel ini
sepertinya saya tidak menemukan typo sama sekali. Saya sangat suka dengan
desain covernya, sangat enak dipandang mata. Satu kekurangan novel ini adalah
tidak adanya pembatas buku yang disertakan pada paket penjualannya (terpaksa
pinjam pembatas novel lain).
Dari total keseluruhan maka saya akan stars review untuk novel yang didalamnya terdapat beberapa ilustrasi yang bagus ini, yaitu.....
1 komentar:
Click here for komentarThanks resensinya gan....
ConversionConversion EmoticonEmoticon